Sabar (Renungan): "
Pepatah populer mengatakan, man shabara zhafira, 'Siapa yang bersabar akan beruntung.' Mengapa beruntung? Sebab, innaallâha ma'a al-shâbirîn, '… Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.' (QS al-Baqarah [2]: 153). Jika Allah sudah menyertai seseorang, tak ada siapa pun akan mampu mencelakakan dia, biarpun seluruh dunia bersatu padu menentangnya. Oleh karena itu, kebesertaan Allah dengan kita, itulah yang harus kita usahakan dalam kehidupan ini. Caranya ialah dengan bersabar. Sabar merupakan cara untuk meminta pertolongan Allah sebagaimana dalam Alquran dinyatakan: 'Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat ….' (QS al-Baqarah [2]: 45).
Bagaimana implementasi sabar? Berdasarkan sabda Rasulullah, para ulama membagi sabar ke dalam tiga situasi. Pertama, sabar dalam menjalankan ibadah (al-shabru fî al-'ibâdah). Kedua, sabar dalam menghindari maksiat (al-shabru 'alâ al-ma'shiyah). Ketiga, sabar dalam menghadapi musibah (al-shabru 'inda al-mushîbah).
Sabar dalam menjalankan ibadah berarti istikamah, khusyuk, tidak terburu-buru, ikhlas, dan tidak mengharapkan keuntungan langsung dari aktivitas ibadah yang dilakukan. Sabar dalam menghindari maksiat berarti teguh hati, tidak mudah tergoda oleh sesuatu yang sekilas terlihat menguntungkan, dan mampu berpikir untuk jangka panjang.
Kemudian, sabar menghadapi musibah berarti tetap yakin akan maksud baik Allah, tidak mengutuk keadaan, tidak berputus asa dari rahmat Allah, serta tetap berusaha mengatasi segala musibah itu dengan keteguhan jiwa. Banyaknya persoalan yang mendera bangsa dan rakyat Indonesia hingga saat ini membuat kita harus pandai-pandai bersabar.
Segala persoalan itu, seperti korupsi, mafia hukum, penyalahgunaan wewenang, dan cengkeraman kapitalisme global, membuat kita belum juga mampu beranjak dari keterpurukan, kemiskinan, dan kebodohan. Semua itu dapat kita maknai sebagai musibah.
Musibah atau cobaan adalah suatu cara Allah untuk menguji sejauh mana iman kita kepada-Nya. Diterangkan dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 155, bahwa Allah akan menguji hamba-hamba-Nya dengan aneka cobaan, seperti sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Tapi, dalam ayat itu juga dinyatakan: 'Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.'
Artinya, di balik segala cobaan dan musibah itu tersembunyi kegembiraan, yakni bagi orang-orang yang sabar menjalaninya. Sabar adalah upaya aktif, bukan kediaman pasif. Orang yang sabar tetap berusaha mencapai kondisi yang lebih baik disertai keyakinan teguh dan kepercayaan yang kuat kepada Allah. Hanya orang-orang yang sabar yang akan meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
Sikap-sikap tidak sabar, seperti mengambil jalan pintas yang melanggar hukum, main seradak-seruduk, atau malah apatis dan tidak melakukan apa-apa, hanya akan berakhir dengan kegagalan dan penyesalan. Sabar dapat mengundang kehadiran Allah bersama kita. Kehadiran Allah harus selalu kita pertahankan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup individu maupun komunitas, agar kita semua menjadi orang yang beruntung.
(',)v
Sumber : koran.republika.co.id
Oleh : Asep Sofyan "
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar on Sabar (Renungan) :
Post a Comment and Don't Spam!